Nama : Mikhael Kristian
Kelas : 4 EB 20
NPM : 24210401
Akuntansi Internasional adalah akuntansi
untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang
berbeda, dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan
pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya.
Akuntansi internasional meliputi dua aspek
bahasan utama, yaitu deskripsi, pembandingan akuntansi, dan dimensi akuntansi
atas transaksi internasional. Pada aspek yang pertama, akuntansi internasional
membahas gambaran standar akuntansi dan praktik akuntansi pada berbagai negara
serta membandingkan standar dan praktik tersebut pada masing-masing negara yang
dibahas. Selain itu, aspek akuntansi internasional juga membahas mengenai
pelaporan keuangan, valuta asing, perpajakan, audit internasional, serta
manajemen untuk bisnis internasional.
Akuntansi internasional mencakup bahasan sebagai
berikut: akuntansi perpajakan (transfer pricing, perpajakan internasional),
akuntansi manajemen (kebijakan pembelanjaan kegiatan usaha di luar negeri,
analisis investasi di luar negeri, manajemen risiko valuta asing, evaluasi
kinerja kegiatan usaha di luar negeri), akuntansi keuangan (studi perbandingan
standar akuntansi keuangan yang berlaku di mancanegara, standar akuntansi
internasional (International Accounting Standards), permasalahan harmonisasi
standar akuntansi secara global), permasalahan pengukuran dan pelaporan
akuntansi MNC —Multinational Company— (penjabaran laporan keuangan anak
perusahaan yang dilaporkan dalam mata uang, konsolidasi laporan keuangan MNC,
analisis laporan keuangan untuk tujuan evaluasi kinerja MNC), auditing (studi
perbandingan standar audit di mancanegara, studi perbandingan praktik profesi
akuntan publik di mancanegara).
Struktur Sistem Pengendalian Manajemen
Struktur sistem pengendalian manajemen merupakan
komponen-komponen yang berkaitan dengan lainnya yang secara bersama-sama
membentuk sistem. Setiap komponen dalam struktur memiliki fungsi tertentu untuk
mencapai tujuan sistem. Struktur yang sehat adalah struktur sistem yang setiap
komponennya didesain sesuai dengan tuntutan lingkungan bisnis yang akan
diterapi sistem tersebut.
Struktur sistem pengendalian manajemen diperlukan
oleh organisasi perusahaan karena menuntut semua perusahaan yang memasukil
lingkungan tersebut memiliki kekuatan lebih untuk bersaing. Agar dapat dipilih
oleh costumer, produk dan jasa perusahaan harus memiliki keunggulan tidak akan
bertahan lama, karena pesaing akan mencari berbagai cara untuk menghasilkan
value terbaik bagi costumer. Oleh karena itu, untuk tetap bertahan dan
bertumbuh di lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan dituntut untuk secara
berkelanjutan menemukan kembali keunggulan daya saing.
Untuk dapat bertahan dan bertumbuh dalam
lingkungan bisnis yang kompetitif, organisasi perusahaan tidak cukup hanya
mampu menjadi pencipta kekayaan (wealth-creating institution) namun, dituntut
untuk memiliki kemampuan jauh lebih dari itu, perusahaan dituntut untuk menjadi
institusi pelipatgandaan kekayaan (wealth-multiplying institution) untuk
membangun kemampuan perusahaan sebagai pelipat gandaan kekayaan, manajemen
perlu memanfaatkan sistem manajemen yang khusus didesain untuk tujuan
pelipatgandaan kekayaan.
Permasalahan yang timbul dalam implementasi
struktur sistem pengendalian manajemen yang dapat diidentifikasikan sekarang
ini adalah terletak pada kelemahan struktur dan kelemahan proses. Sistem pengendalian
manajemen tidak dapat mewujudkan tujuan sistem kemungkinan karena strukturnya
tidak pas dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan, dapat juga terjadi tujuan
sistem pengendalian manajemen tidak tercapai karena proses sistem pengendalian
manajemennya lemah.
Dampak yang timbul dikarenakan perusahaan tidak
memberlakukan struktur sistem pengendalian manajemen antara lain organisasi
perusahaan akan kesulitan menghadapi berbagai perubahan tajam radikal, konstan,
pesat, serentak sehingga roda organisasi tidak akan jalan dan tidak dapat
membuat berbagai perencanaan, tidak dapat memprediksi target organisasi ke
depannya
Untuk menghadapinya diperlukan struktur sistem
pengendalian manajemen dimulai dari pengamatan dan pengindetifikasian memacu
perubahan (change drivers) yang berdampak terhadap karakteristik lingkungan
yang akan dimasuki perusahaan.)
Perencanaan dan kendali manajemen sangat penting
bagi perusahaan (dalam hal ini perusahaan multinasional). Namun ada
variabel-variabel yang memperumit keputusan manajemen, yaitu pengurangan dalam
hambatan perdagangan nasional terus menerus, mata uang yang mengambang, resiko
kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana lintas batas nasional, perbedaan
dalam sistem pajak nasional, perbedaan tingkat suku bunga dan pengaruh harga
komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva, laba, dan biaya modal
perusahaan.
Persaingan global dan cepatnya penyebaran
informasi membuat perbedaan nasional dalam praktek akuntansi manajemen menjadi
semakin sempit. Tekanan tambahan antara lain mencakup perubahan pasar dan
teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan kinerja serta
koordinasi operasi global melalui joint venture dan kaitan strategis lainnya.
Dalam melakukan kendali manajemen perusahaan
memerlukan alat perencanaan yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal.
Alat tersebut membantu perusahaan dalam mengenali kesempatan dan tantangan yang
ada. Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP yang menyangkut kekuatan
dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan.
Akuntan juga dapat membantu para perencana perusahaan untuk memperoleh data
yang bermanfaat dalam keputusan perencanaan strategis.
Kemudian, keputusan untuk melakukan investasi
luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah
perusahaan multinasional. Resiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing,
rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan
umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang membandingkan
manfaat dan biaya investasi yang diusulkan. Perbedaan dalam hukum pajak, sistem
akuntansi, laju inflasi, resiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar,
pembatasan dalam pengalihan laba ditahan, dan perbedaan dalam bahasa dan budaya
menambah unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik.
Adaptasi (penyesuaian) oleh perusahaan
multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan
dalam tiga bidang pengukuran:
(1) menentukan pengembalian yang relevan untuk
investasi multinasional,
(2) mengukur ekspektasi arus kas, dan
(3) menghitung biaya modal perusahaan
multinasional.
Seorang manajer harus menentukan tingkat pengembalian
yang relevan untuk mengalisis kesempatan investasi asing. Namun tingkat
pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang: proyek luar negeri
atau induk perusahaan. Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda
secara signifikan karena beberapa hal, yaitu pembatasan oleh pemerintah atas
repatriasi laba dan modal; biaya izin, royalt, dan pembayaran lain yang
merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak
perusahaan; perbedaan laju inflasi nasional; dan perubahan kurs valuta asing;
dan perbedaan pajak.
Manajer keuangan harus memenuhi banyak tujuan
dengan memberikan respons kepada kelompok investor dan noninvestor di
organisasi dan di lingkungannya. Jika suatu investasi asing tidak menjanjikan
pengembalian yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari
pengembalian yang diperoleh pesaing lokal, maka pemegang saham induk perusahaan
akan lebih baik untuk berinvestasi langsung di perusahaan lokal.
Bagi manajer perusahaan multinasional, mengukur
ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal yang cukup menantang.
Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman
antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak lokal juga sama-sama diramalkan.
Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan yang harus dipertimbangkan, yaitu:
- arus kas proyek vs induk perusahaan
- arus kas induk perusahaan yang terkait dengan
pendanaan
- pendanaan yang bersubsidi
- resiko politik
Proses ini juga harus mempertimbangkan pengaruh
perubahan dan fluktuasi nilai mata uang atas ekspektasi pengembalian mata uang
asing. Sumber utama arus kas induk meliputi pinjaman dari induk perusahaan,
dividen, biaya lisensi, beban overhead, royalty, harga transfer untuk pembelian
dari atau penjualan kepada induk perusahaan, dan estimasi nilai akhir proyek.
Pengukuran arus kas ini memerlukan pemahaman atas perbedaan akuntansi nasional,
kebijakan repatriasi pemerintah, laju inflasi, dan kurs potensial masa depan
serta perbedaan pajak.
Pembuatan Model Usaha
Empat dimensi utama model usaha:
1. Identifikasi
faktor utama kemajuan perusahaan
2. Merumuskan
tehnik peramalan dan analisis kemampuan perusahaan
3. Mengembangkan
sumber-sumber data untuk pilihan strategis
4. Mentranslasi
pilihan menjadi tindakan yang spesifik.
Alat Perencanaan
Dalam identifikasi faktor yang relevan di masa
depan, analisis lingkungan eksternal dan internal sangat membantu perusahaan
untuk mengenali tantangan dan kesempatan.
Analisis SWOT
-
Strength
-
Weakness
-
Opportunity
-
Threat
Akuntan membantu memberikan data yang bermanfaat
untuk pengambilan keputusan perencanaan strategis. Informasi juga bisa berasal
dari sumber selain catatan akuntansi.
Penganggaran Modal
Investasi luar merupakan keputusan yang strategis
dan penuh resiko. Oleh karena itu perencanaan formal harus dilakukan, seperti
dengan membuat Capital Budgeting + C/B Analysis.
Pertimbangan sifat investasi (independen/mutually
exclusive) dan menggunakan NPV yang paling optimal.
Dalam lingkungan internasional, perencanaan
investasi tidaklah sederhana karena harus mempertimbangkan, perbedaan sistem
hukum, sistem akuntansi, laju inflasi, resiko nasioanal, mata uang dan
segmentasi pasar.
Sudut Pandang Hasil Keuangan
Manajer keuangan internasional harus
mempertimbangkan rate of return dari aspek Proyek LN dan
Proyek Induk Perusahaan.
Evaluasi hasil investasi dari sudut pandang
investor domestik induk perusahaan tidak memadai lagi, tetapi lebih memadai
jika dilihat dari sudut pandang negara tuan rumah.
Solusinya adalah manajer keuangan harus merespon
kepada kelompok investor dan non-investor di organisasi dan lingkungannya.
Mengukur Ekspektasi Pengembalian
Mengukur ekspektasi arus kas sungguh cukup
menantang, sehingga manajer keuangan harus memiliki gambar tentang proyeksi
arus kas (lihat Gambar berikut ini).
Kerumitan proyeksi arus kas haru
mempertimbangkan:
1. Arus
kas proyek vs Induk Perusahaan
2. Arus
kas induk perusahaan yang terikat dengan pendanaan.
3. Pendanaan
bersubsidi
4. Resiko
politik.
Biaya Modal Multinasional
Teori Capital Budgeting menyatakan,
suatu proyek harus menghasilkan rate of return setidaknya sama
dengan cost of capital agar proyek dapat diterima.
Metode gabungan ekspektasi pengembalian deviden
dan ekpektasi tingkat pertumbuhan deviden.
di mana:
Di = ekspektasi deviden per
lembar saham akhir periode.
P0 = Harga pasar kini saham awal
periode.
g = ekspektasi tingkat pertumbuhan deviden.
Implementasi teori capital budgeting internasional
tidak selalu langsung dan mudah dilaksanakan. Aspek capital
budgeting process dan aspek tepat waktu, perbedaan iklim,
budaya, bahasa, IT semakin mempersulit keadaan.
Sistem Informasi Manajemen
- Isu
yang berkaitan dengan Sistem
- Masalah
Informasi
Informasi Manajemen dan Hiperinflasi
- FAS
No. 52 tentang penggunaan Metode Translasi Temporal
- Pendapatan
Penjualan
Isu Dalam Pengendalian Keuangan
- Sistem
Pengendalian Domestik Vs Multinasional
- Penganggaran
Operasional
- Analisis
Perubahan Kurs
Penentuan Biaya Strategis
- Ketika
sistem biaya standar secara tradisional masih digunakan, perusahaan Jepang
memperkenalkan konsep biaya yang fokus pada strategi manufaktur global
(Productivity, TQC, JIT)
- Ketika
metode penentuan harga berbasis biaya (variance analysis) digunakan,
Jepang justru menggunakan metode penentuan biaya berbasis harga (target
costing).
- Dengan
target costing, estimasi biaya bukan didasarkan biaya untuk membuat
produk, tetapi berdasarkan pada biaya yang dapat disisihkanuntuk
setiap produk atau disebut biaya Kaizen.
- Penentuan biaya
Kaizen fokus pada apa yang diperlukan untuk mencapai tingkat kinerja
dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Evaluasi Kinerja Operasi LN
- Mengevaluasi
kinerja memungkinkan top management untuk:
Mempertimbangkan profitabilitas
Menentukan kinerja area
Alokasi sumberdaya
Evaluasi kinerja manajemen
Memastikan konsistensi perilaku manajemen
- Konsistensi
- Kinerja
Unit Vs Manajemen
- Kinerja
Kriteria
- Isu
Pengukuran dan Perubahan Harga dalam Evaluasi
Bagi manajer perusahaan multinasional, mengukur
ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal yang cukup menantang.
Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman
antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak local juga sama-sama diramalkan.
Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan yang harus dipertimbangkan:
- arus kas proyek vs induk perusahaan
- arus kas induk perusahaan yang terkait dengan
pendanaan
- pendanaan yang bersubsidi
- resiko politik
Proses ini juga harus mempertimbangkan pengaruh
perubahan dan fluktuasi nilai mata uang atas ekspektasi pengembalian mata uang
asing.
Sumber utama arus kas induk meliputi pinjaman
dari induk perusahaan, dividen, biaya lisensi, beban overhead, royalty, harga
transfer untuk pembelian dari atau penjualan kepada induk perusahaan, dan
estimasi nilai akhir proyek. Pengukuran arus kas ini memerlukan pemahaman atas
perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah, laju inflasi,
dan kurs potensial masa depan serta perbedaan pajak.
Perbedaan dalam prinsip akuntansi menjadi relevan
jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan pro forma dengan dasar
local ketika mengestimasikan arus kas masa depan. Apabila aturan pengukuran
yang digunakan untuk menyusun akun-akun ini berbeda dari aturan yang digunakan
di Negara asal induk perusahaan, maka dapat terjadi perbedaan dalam estimasi
arus kas.
Penyusunan system informasi seluruh dunia milik
suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan,
termasuk proses perencanaan. Keadaan geografi, komunikasi informasi secara
formal umumnya menggantikan kontak pribadi antara manajer operasi local dengan
manajer kantor pusat. Perkembangan dalam teknologi informasi seharusnya
mengurangi, tetapi tidak akan menghilangkan sama sekali kerumitan ini.
Rancangan system berpengaruh pada keberhasilan yang dicapai:
1. - penyebaran rendah dengan
sentralitas yang tinggi, digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan
operasi bisnis internasional yang terbatas, dan system informasi domestic yang
mendominasi kebutuhan.
2. - penyebaran tinggi dengan
sentralisasi yang rendah, digunakan oleh perusahaan multinasional dengan
operasi di wilayah geografis yang berbeda-beda.
3. - penyebaran yang tinggi dengan sentralitas
yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan aliansi strategi di seluruh
dunia.
Opini:
Menurut saya, agar suatu sistem pengendalian di
perusahaan multinasional berfungsi dengan baik, biasanya sistem yang digunakan
tidak jauh berbeda dengan yang diterapkan di domestik, alasannya supaya pihak
manajemen tidak dipersulit dengan harus mengurusi pengendalian domestik dan
multinasional secara bersamaan.
Sumber: