Nama : Mikhael Kristian
NPM : 24210401
Kelas : 4eb20
A. Pengertian
Etika
Etika
(Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan")
adalah suatu cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St.
John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat
praktis (practical philosophy).
Etika
dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat
spontan kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena
pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk
itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan
oleh manusia.
Secara
metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika.
Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan
refleksi.Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek
dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu
lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang
normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan
manusia.
Etika
terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika
normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan
nilai-nilai etika).
B.
PRINSIP-PRINSIP
ETIKA
· Prinsip
Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang
terhadap keindahan, Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya .
·
Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan
tanggung jawab yang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak
antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai
bidang lainnya.
·
Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu
berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini
biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat menghormati,
kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya.
·
Prinsip Keadilan
Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan
kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh.
Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan
proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.
·
Prinsip Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu
untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam
prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan
atau mengganggu hak-hak orang lain.
·
Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika yang muncul
dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan
ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat.
C. Basis Teori Etika
·
Etika Teleologi
Berasal dari kata Yunani, telos yang bearti tujuan.
Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai, atau
berdasarkan akibat dari tindakan tersebut. Aliran etika teleology terbagi
menjadi dua, yaitu :
1. Egoisme etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa
tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan
memajukan dirinya sendiri. Egoism ini baru menjadi serius ketika ia cenderung
menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahaagiaan dan kepentingan pribadi
diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yang bersifat vulgar.
2. Utilitarianisme
Menurut teori ini suatu perbuatan
adlah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja
satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Prinsip
dasar utilitarianisme adalah :
a. Manfaat terbesar bagi jumlah orang
terbesar diterapkan pada perbuatan
b. Aturan menbatasi diri pada
justifikasi aturan-aturan moral.
·
Deontology
Istilah deontology berasal dari kata
Yunani ‘deon’ yang berati kewajiban. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan
adalah kewajiban. Ada 3 prinsip yang harus dipenuhi :
1.
Supaya tindakan punya nilai moral,
tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban.
2.
Nilai moral dari tindakan ini tidak
tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada
kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berate
kalaupun tujuan tidak tercapai tindakan itu sudah dinilai baik.
3.
Sebagai konsekuensi dari kedua
prinsip tersebut, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang
dilakukan bedasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.
·
Teori Hak
Teori hak merupakan suatu aspek dari
teori deontology, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan
dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manisia dan
martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana
pemikiran demokratis.
·
Teori Keutamaan
Keutamaan biasa didefinisikan
sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia
untuk bertingkah laku baik secara moral. Contoh : kebijaksanaan, keadilan, suka
bekerja keras, hidup yang baik.
D. Egoisme
Egoisme adalah
cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan bagi
dirinya sendiri, dan umumnya memiliki pendapat untuk meningkatkan citra pribadi
seseorang dan pentingnya - intelektual, fisik, sosial dan lainnya. Egoisme ini
tidak memandang kepedulian terhadap orang lain maupun orang banyak pada umunya
dan hanya memikirkan diri sendiri
Egois ini
memiliki rasa yang luar biasa dari sentralitas dari 'Aku adalah':. Kualitas
pribadi mereka Egotisme berarti menempatkan diri pada inti dunia seseorang
tanpa kepedulian terhadap orang lain, termasuk yang dicintai atau dianggap
sebagai "dekat," dalam lain hal kecuali yang ditetapkan oleh egois
itu.
Teori eogisme
atau egotisme diungkapkan oleh Friedrich Wilhelm Nietche yang merupakan
pengkritik keras utilitarianisme dan juga kuat menentang teori Kemoralan
Sosial. Teori egoisme berprinsip bahwa setiap orang harus bersifat keakuan,
yaitu melakukan sesuatu yang bertujuan memberikan manfaat kepada diri sendiri.
Selain itu, setiap perbuatan yang memberikan keuntungan merupakan perbuatan
yang baik dan satu perbuatan yang buruk jika merugikan diri sendiri.
Kata "egoisme"
merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin yakni ego, yang berasal dari
kata Yunani kuno - yang masih digunakan dalam bahasa Yunani modern - ego (εγώ)
yang berarti "diri" atau "Saya", dan-isme, digunakan untuk
menunjukkan sistem kepercayaannya. Dengan demikian, istilah ini secara
etimologis berhubungan sangat erat dengan egoisme filosofis.
Opini :
Menurut saya
etika sangat berhubungan eratnya dengan kehidupan, manusia sejak masa
kanak-anak sering diajarkan beretika yang baik di depan umum dari cara
perilaku, penampilan, dan bertutur kata. Etika mencerminkan suatu kehidupan
yang harmonis dimana semua saling menghargai satu sama lain, sedangkan Egoisme
merupakan sifat yang tidak mementingkan kepentingan orang lain dan hanya
mementingkan kepentingan sendiri, apabila seseorang memiliki sifat egoism berlebihan
maka kehidupan bersosialisasinya menjadi tidak harmonis terhadap lingkungannya.
Jadi kita harus memagang teguh etika yang telah di wariskan oleh orang tua kita
agar kita dapat hidup harmonis dengan sesama.
Sumber :
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2292935-pengertian-egois/#ixzz2g96B9Mi1 www.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar